Skip to content

Novelreader

Read to your hearts content

  • Blog
  • Home
  • Latest and Updated Webnovels – Find all of them here!
  • Novel List
  • Home
  • Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
  • Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 79

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 79

Posted on May 4, 2024 By Novelread
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 79 Akulah Orang Penting Itu Wah! Ucapan petugas itu mengejutkan semua orang. Semuanya langsung memandang Ardika. Baru saja, pedagang manusia ini mengatakan bahwa dia mengenal Sigit, ketua kantor polisi pusat dan menelepon dengan angkuh, sekarang Sigit sudah datang untuk menemui Erwin. Dalam kurang dari satu menit, Sigit sudah menelepon. Erwin tidak panik. Mendengar bahwa orang yang memerintahnya adalah atasannya, dia pun mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Sigit. 1 *Aku Sigit, apakah Tuan Ardika berada di kantor cabang kalian? Kenapa kalian menyinggungnya?” Begitu panggilan tersambung, terdengar suara marah Sigit. Dia bahkan mendengar sedikit ketakutan dari suara itu! Tuan Ardika? Erwin sama sekali tidak menganggap orang yang dimaksud Sigit adalah Ardika. Saat ini, Erwin bahkan tidak tahu nama lengkap Ardika. Meskipun Livy terus memanggil Paman Ardika, Livy terus menangis sehingga suaranya tidak terdengar jelas. Lagi pula, bagaimana mungkin dia peduli pada ucapan seorang anak kecil. Dia berkata dengan tertekan, “Pak Sigit, kami nggak menyinggung Tuan Ardika ….” “Berengsek. Orang penting seperti Tuan Ardika sudah berada di kantor cabang kalian, kalau kamu nggak tahu, sebaiknya jangan melakukan apa pun. Aku akan segera tiba!” Sigit langsung mengakhiri panggilan. Ketika menerima panggilan dari Jesika, dia sedang berada di sekitar sehingga bisa segera sampai di sana Kemudian, dia mendesak sopir untuk membunyikan sirene dan melaju cepat. Setelah menutup telepon, Erwin melihat sekeliling dengan panik. “Cepat, Pak Sigit bilang ada orang penting bernama Tuan Ardika yang akan datang ke sini. Dia sudah sampai di kantor kita, apa kalian melihatnya? Cepat bawa aku temui dia!“ Bahkan Sigit pun sangat menghormati orang penting ini. *IS BONDS Kalau dia bisa menyanjung orang penting ini, dia mungkin akan naik jabatan! Erwin segera memerintahkan bawahannya. “Cepat cari orang itul  “Pak Erwin, saat kamu pergi menemui Tuan Ardika itu, bawalah aku.” Jiko pun mendekati Erwin sambil tersenyum. Erwin menepuk pundaknya. “Jiko, kamu juga adalah saudara dari Departemen Perhubungan. Nggak masalah, tenang saja.” Mendengar pembicaraan mereka, para pejalan kaki pun penasaran. Orang penting macam apa ini? Bahkan Ketua Sigit pun datang menemuinya secara langsung. Pada saat yang sama, Jiko yang gembira pun menatap Ardika dengan dingin, “Pak Erwin, kamu harus menangkap pedagang manusia ini dulu. Jangan sampai dia menghalangi jalan orang penting itu!” Mendengar ucapan ini, Ardika merasa konyol. Dia berkata dengan tenang, “Akulah orang penting yang kalian bicarakan itu.” Begitu kata–kata ini dilontarkan, semuanya langsung tertawa. “Cih, kamu itu hanya pedagang manusia rendahan. Bagaimana mungkin Pak Sigit datang untuk menemuimu?” Jiko membuang ludah dengan jijik. “Cepat tangkap pedagang manusia ini agar dia nggak menghalangi jalan!” “Aku sungguh ingin membunuh pedagang manusia ini. Sampai sekarang masih belum bertobat!” Para pejalan kaki pun memelototi Ardika dengan kesal. Setelah menerima telepon dari Sigit, sikap Erwin masih sama. Keraguan mereka pada identitas Ardika sudah lama hilang. “Tangkap dia, cepat bawa pergi!” Erwin melambaikan tangannya dengan kesal, dia seolah–olah sedang mengusir seekor lalat. Kalau pedagang manusia ini tidak ditangkap sebelum Sigit dan orang penting itu datang, bukankah dia akan dinilai tidak kompeten dalam bekerja? “Huhu, jangan tangkap Paman Ardika. Jangan tangkap Paman Ardika, dia itu orang baik Hanya Livy yang terus menangis untuk membela Ardika, tetapi tangisannya tenggelam di tengah kebisingan. Dua petugas polisi menghampiri Ardika dan salah satunya ingin memborgol pergelangan tangannya. “Huhu!” Saat ini, terdengar bunyi sirene dan beberapa mobil polisi melaju ke pinggir jalan. Begitu mobil berhenti, Sigit, ketua kantor pusat langsung melompat turun dari dalamnya. Melihat petugas polisi hendak memborgol Ardika, dia langsung marah. “Hentikan!”

Post Views: 33

Post navigation

❮ Previous Post: Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 78
Next Post: Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 80 ❯

You may also like

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 17
May 4, 2024
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 620
May 4, 2024
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 102
May 4, 2024
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 215
May 4, 2024

Join our Telegram Channel

Join Us

About Us

Visit novelreader.co for a wonderful reading experience with 60% fewer ads to distract your fun.

Follow Us
  • YouTube
  • Instagram
  • Pinterest

Categories

Recent Comments

  1. Eva on Rogue 74September 3, 2024

    Chapter 75 is missing, somehow its missing on every platform where you can read the book

  2. James_Noigo on Capítulo 1408July 25, 2024

    The Essentials of Dynamic Balancing: A Guide with Examples How Does Dynamic Balancing Work? Dynamic balancing is the technique of…

  3. martyr on Marry My Ex’s Uncle After Rebirth by Agatha Barney Chapter 46June 1, 2024

    Your stylе іs really unique comρared to other people I've read stuff from. Many thanks for posting whеn you havе…

  4. browse on !Canalla ¿Satisfecho con mi muerte? Capítulo 212May 17, 2024

    Everything is very open with a really clear explanation of the issues. It was truly informative. Your website is extremely…

  5. luluhkan hati pacar on Submitting To My Billionaire Ex-Wife by Allison Mild ( Genevieve) Chapter 160May 16, 2024

    Hello, Neat post. There's a problem with your web site in web explorer, might test this? IE nonetheless is the…

Copyright © 2025 Novelreader.

Theme: Oceanly News Dark by ScriptsTown