Skip to content

Novelreader

Read to your hearts content

  • Blog
  • Home
  • Latest and Updated Webnovels – Find all of them here!
  • Novel List
  • Home
  • Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
  • Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 77

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 77

Posted on May 4, 2024 By Novelread
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 77 Tangkap Dia “Aku nggak peduli siapa kamu.” Ardika berkata dengan nada dingin, “Aku hanya tahu aku menyelamatkan putrimu dari pedagang manusia!” Livy diculik oleh pedagang manusia dan hampir dibunuh oleh preman, dialah yang menyelamatkan putri mereka. Setelah keluar dari mobil, Jiko tidak menanyakan situasi dan langsung menghakimi bahwa dialah pedagang manusia yang menculik Livy. Tanpa basa–basi, Jiko bahkan ingin memukulnya tanpa mencari tahu kebenaran. Sepasang ibu dan anak yang berada di samping pun kaget hingga berhenti menangis. Livy memandang Jiko dengan ketakutan, lalu berkata sambil memanyunkan bibirnya, “Paman Jiko, kenapa kamu memukul Paman Ardika? Paman Ardika itu orang baik, dia bahkan membelikanku permen!” “Hei, diam kamu!” Jiko tiba–tiba berteriak dengan marah hingga membuat Livy menangis histeris. “Jiko, kenapa kamu meneriaki Livy!” Elsy segera memeluk Livy untuk menghiburnya. Selain kesal karena mendengar tangisan Livy, Jiko juga sangat emosi karena Ardika menamparnya. Selama ini, dialah yang memukul orang, tidak pernah dipukuli orang! Jiko menunjuk Ardika sambil berteriak, histeris, “Beraninya pedagang manusia sepertimu memukulku. Kamu cari mati, ya? Kamu nggak tahu betapa berkuasanya aku!” Ardika memandangnya dengan tatapan merendahkan. “Kamu mau menyuruh preman memukulku di depan kantor polisi?” Ardika menyadari bahwa Jiko adalah orang yang sejenis dengan Tony dan Peter, mereka hanya bisa menyewa preman untuk melawannya. “Hmph, memangnya kenapa? Aku akan menyuruh staf kantor polisi datang memberimu pelajaran!” Jiko mengeluarkan ponselnya dengan kesal untuk menghubungi seseorang. “Halo, Pak Erwin Liopta ya? Aku Jiko dari Departemen Perhubungan.” “Ya, aku sudah sampai di depan kantor polisi kalian. Aku sudah menemukan Livy dan pedagang manusia itu. Kebetulan kami bertemu di jalan, kamu harus segera mengutus orang untuk menangkap orang ini!“  Setelah selesai berbicara, dia langsung menatap Ardika dengan bangga. “Pedagang manusia sialan, mati kamu!* Konflik ini menarik perhatian banyak pejalan kaki sehingga semuanya berkumpul untuk menyaksikan perseteruan mereka. Ketika mereka mendengar Ardika adalah pedagang manusia, banyak yang menunjuknya sambil memarahinya. “Dasar nggak tahu diri. Anak muda berperilaku baik, malah menjadi pedagang manusia. Kamu masih sehat, bisa kerja apa pun, kenapa harus menjalani bisnis yang nggak bermoral seperti ini!” “Dasar pecundang. Apa perlu melakukan pekerjaan kotor seperti ini untuk menghasilkan uang!” “Sudah tertangkap basah, masih saja memukul ayah gadis kecil itu. Pedagang manusia yang nggak tahu diri ini harus ditangkap dan dihukum mati!” Ardika memandang para pejalan kaki dengan dingin dan sama sekali tidak bermaksud untuk menjelaskan Dia berbalik pergi. “Kamu mau ngapain? Sudah tertangkap masih mau melarikan diri? Siapa yang mengizinkanmu pergi!” Para pejalan kaki pun merapat. Bahkan ada beberapa orang yang mengeluarkan ponsel mereka untuk memotret dan merekam. Mereka mengancam akan mempostingnya di media sosial agar Ardika dihujat oleh semua orang! “Huhu, Paman Ardika bukan pedagang manusia, dia itu orang baik….” Lívy kembali menangis. Dia menyeka air matanya sambil membela Ardika. Para pejalan kaki saling memandang dengan keheranan. “Dia itu masih kecil dan belum mengerti, bagaimana bisa membedakan orang baik dan orang jahat!” Jiko memelototi Livy sambil berteriak, “Semuanya, kepung dia, jangan sampai dia melarikan diri!” Mendengar ucapan ini, para pejalan kaki pun mengepung Ardika dengan ketat. Bahkan ada beberapa orang yang hendak memukul Ardika. Pada saat ini, pintu kantor cabang Distrik Palba tiba–tiba terbuka dan sekelompok petugas kepolisian bergegas keluar. Ketua cabang yang bernama Erwin pun ikut keluar. “Pak Erwin, dialah pedagang manusia itu!” kata Jiko sambil menunjuk Ardika, Erwin menatap Ardika dengan dingin sambil melambaikan tangannya. “Tangkap dia!”

Post Views: 36

Post navigation

❮ Previous Post: Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 76
Next Post: Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 78 ❯

You may also like

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 100
May 4, 2024
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 201
May 4, 2024
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 30
May 4, 2024
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 252
May 4, 2024

Join our Telegram Channel

Join Us

About Us

Visit novelreader.co for a wonderful reading experience with 60% fewer ads to distract your fun.

Follow Us
  • YouTube
  • Instagram
  • Pinterest

Categories

Recent Comments

  1. Eva on Rogue 74September 3, 2024

    Chapter 75 is missing, somehow its missing on every platform where you can read the book

  2. James_Noigo on Capítulo 1408July 25, 2024

    The Essentials of Dynamic Balancing: A Guide with Examples How Does Dynamic Balancing Work? Dynamic balancing is the technique of…

  3. martyr on Marry My Ex’s Uncle After Rebirth by Agatha Barney Chapter 46June 1, 2024

    Your stylе іs really unique comρared to other people I've read stuff from. Many thanks for posting whеn you havе…

  4. browse on !Canalla ¿Satisfecho con mi muerte? Capítulo 212May 17, 2024

    Everything is very open with a really clear explanation of the issues. It was truly informative. Your website is extremely…

  5. luluhkan hati pacar on Submitting To My Billionaire Ex-Wife by Allison Mild ( Genevieve) Chapter 160May 16, 2024

    Hello, Neat post. There's a problem with your web site in web explorer, might test this? IE nonetheless is the…

Copyright © 2025 Novelreader.

Theme: Oceanly News Dark by ScriptsTown