Skip to content

Novelreader

Read to your hearts content

  • Blog
  • Home
  • Latest and Updated Webnovels – Find all of them here!
  • Novel List
  • Home
  • Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
  • Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 31

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 31

Posted on May 4, 2024 By Novelread
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 31 Berenang Pulang Luna, lihatlah suamimu ini, dia bahkan mengusir kakekmu pergi.” Sambil menatap Luna dengan dingin, Tuan Besar Basagita menunjukkan sikap seorang kepala keluarga dan berkata, “Aku perintahkan kamu untuk segera bercerai dengannya.” “Luna, dengar nggak? Kakek suruh cerai dengannya, kamu berani melawan?” Semua anggota Keluarga Basagita menatap Luna dengan sinis. Di Keluarga Basagita, ucapan Tuan Besar adalah hal mutlak dan tidak ada yang berani melawannya. Namun, Luna justru menjawab dengan tegas, “Kakek, pernikahanku adalah urusanku, nggak ada yang boleh ikut campur. Tuan Besar Basagita berkata dengan marah, “Luna, apakah kamu masih menganggap kakekmu ini?” Melihat Luna tidak menjawab, dia pun melihat ke arah Jacky dan Desi, lalu berkata, “Kalian, cepat suruh anak kalian cerai dengan Ardika.” Jacky juga tidak menjawab. Sambil mendengus dingin, Desi pun menjawab, “Tuan Besar, cukup. Kalau Luna bercerai dengan Ardika, dia harus mengandalkan siapa? Mengandalkan Keluarga Basagita?” “Ketika perusahaannya hampir bangkrut, kalian bahkan menyuruhnya pergi menagih utang ke Kak Herkules.” “Ketika dia diganggu oleh Ferry, kalian menyuruhnya menyerahkan diri ke kantor polisi demi melindungi Keluarga Basagita.” “Menurutmu, sebagai orang tua Luna, apakah kami akan bersikap kejam seperti Tuan Besar dan mencelakakan anak sendiri?” Makin berbicara, Desi terlihat makin kesal, marah dan ekspresinya juga menjadi ganas. Seolah–olah semua penghinaan selama bertahun–tahun akhirnya berhasil dikeluarkan. Dia tiba–tiba berteriak ke arah Juna, “Kenapa diam saja? Cepat usir mereka! Usir mereka semua. Juna yang terkejut karena teriakan itu langsung melambaikan tangannya. “Usir mereka.” Semua anggota Keluarga Basagita pun diusir oleh satpam *Ardika, bajingan kamui Beraninya kamu memperlakukan kami seperti ini?” +15 BONUS Sambil berjalan, Wisnu juga terus berteriak, “Tunggu sajal Lihat saja bagaimana aku  membalasnya nanti.” Ardika tersenyum sambil berkata, “Aku lupa kalau kita masih ada taruhan. Sekarang kamu kalah, bukankah kamu seharusnya loncat ke danau dan berenang pulang?” “Loncat kepalamu‘ Taruhan apa? Kenapa aku nggak tahu?” Wisnu langsung pura–pura amnesia. “Kalau begitu, aku akan membantumu.” Ardika tiba–tiba mendekat, lalu mengangkatnya seperti seekor anak ayam. Ardika lalu berjalan keluar dan datang ke samping danau. Byur! Wisnu yang dilempar ke danau terus menjerit sambil mengayunkan tangannya. “Biarkan dia berenang sebentar, baru ditolong.” Setelah memberi tahu Juna, Ardika pun masuk ke dalam rumah. Di dalam vila, ketika seluruh anggota Keluarga Basagita pergi, Desi pun memeluk Luna dan menangis dengan keras. Luna pun berkata dengan tak berdaya, “Bu, kenapa kamu nangis? Kita sudah mengusir mereka, ‘ kan? Ibu seharusnya merasa senang, rumah ini tetap punya kita. Aku bahkan terkejut melihat tampang Ibu ketika marah tadi.” Jacky tersenyum dan berkata, “Dulu, ibumu adalah wanita galak. Beberapa tahun ini, dia terus menahan diri demi keluarga kita. Kita harus berterima kasih kepada Ardika.” “Siapa wanita galak?” Desi menoleh ke belakang, lalu memukul suaminya sambil tersenyum. Setelah menahan diri selama bertahun–tahun di Keluarga Basagita, hari ini akhirnya dia bisa berdiri dengan tegak. Hari ini, mereka pun pindah ke Vila Cakrawala. Mereka makan malam dengan ceria. Di meja makan, Desi mengatakan dengan bangga bahwa dia akan mengadakan pesta pindah rumah. Dia ingin mengundang tetangga dan teman–teman akrabnya. Jacky dan Luna tentu saja menolak karena menganggap bahwa Desi sedang pamer. 2/3 OYS BORUS “Kenapa memangnya kalau aku mau pamer? Sebelumnya, mereka yang sering pamer di depanku. Kenapa aku nggak boleh pamer?” kata Desi dengan tegas Dulu, dia memang tidak punya kesempatan untuk pamer Di dunia ini, manusia mana yang tidak punya harga diri.

Post Views: 31

Post navigation

❮ Previous Post: Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 30
Next Post: Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 32 ❯

You may also like

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 185
May 4, 2024
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 451
May 4, 2024
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 62
May 4, 2024
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 690
May 4, 2024

Join our Telegram Channel

Join Us

About Us

Visit novelreader.co for a wonderful reading experience with 60% fewer ads to distract your fun.

Follow Us
  • YouTube
  • Instagram
  • Pinterest

Categories

Recent Comments

  1. Eva on Rogue 74September 3, 2024

    Chapter 75 is missing, somehow its missing on every platform where you can read the book

  2. James_Noigo on Capítulo 1408July 25, 2024

    The Essentials of Dynamic Balancing: A Guide with Examples How Does Dynamic Balancing Work? Dynamic balancing is the technique of…

  3. martyr on Marry My Ex’s Uncle After Rebirth by Agatha Barney Chapter 46June 1, 2024

    Your stylе іs really unique comρared to other people I've read stuff from. Many thanks for posting whеn you havе…

  4. browse on !Canalla ¿Satisfecho con mi muerte? Capítulo 212May 17, 2024

    Everything is very open with a really clear explanation of the issues. It was truly informative. Your website is extremely…

  5. luluhkan hati pacar on Submitting To My Billionaire Ex-Wife by Allison Mild ( Genevieve) Chapter 160May 16, 2024

    Hello, Neat post. There's a problem with your web site in web explorer, might test this? IE nonetheless is the…

Copyright © 2025 Novelreader.

Theme: Oceanly News Dark by ScriptsTown